Pulau Bali, yang terkenal dengan keindahan alamnya, juga memiliki kekayaan budaya kuliner yang tak kalah memikat. Selain destinasi wisata seperti pantai, pura, dan pegunungan, Bali juga dikenal sebagai surga bagi para pecinta kuliner. Di balik kehebohan sajian modern yang ditawarkan oleh restoran-restoran mewah di Bali, terdapat jajanan tradisional yang tetap bertahan sebagai bagian dari identitas budaya Pulau Dewata. Salah satu hidangan yang layak mendapat perhatian adalah kue cubir, jajanan khas Bali yang sederhana namun sarat akan cita rasa tradisional.Kue cubir mungkin tidak sepopuler beberapa makanan khas Bali lainnya seperti ayam betutu atau sate lilit, tetapi bagi masyarakat lokal, kue ini adalah bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner mereka. Dengan bentuk kecil dan tekstur kenyal, kue cubir menjadi pilihan sempurna untuk dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sajian khas dalam berbagai acara adat Bali. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu kue cubir, sejarahnya, proses pembuatannya, serta mengapa kue ini patut masuk dalam daftar wisata kuliner Anda saat berkunjung ke Bali.
Apa Itu Kue Cubir?
Kue cubir adalah salah satu jajanan tradisional khas Bali yang terbuat dari bahan-bahan dasar sederhana seperti tepung beras, santan, dan gula merah. Kue ini memiliki tekstur kenyal dengan rasa manis legit yang berasal dari gula merah yang menjadi bahan utama dalam adonannya. Biasanya, kue cubir dibentuk menjadi potongan kecil-kecil berbentuk bulat atau menyerupai tetesan kecil, yang membuatnya mudah dinikmati dalam sekali gigitan.Kue cubir sering kali dijual di pasar-pasar tradisional Bali atau disajikan dalam acara-acara adat dan keagamaan. Rasanya yang sederhana namun autentik menjadikannya salah satu simbol kuliner tradisional Bali yang masih bertahan hingga kini.
Sejarah dan Filosofi Kue Cubir
Seperti banyak jajanan tradisional lainnya di Bali, kue cubir memiliki makna dan filosofi tersendiri. Dalam budaya Bali, makanan tidak hanya dipandang sebagai kebutuhan fisik, tetapi juga sebagai bagian dari spiritualitas dan tradisi. Kue cubir sering kali digunakan dalam upacara adat seperti odalan (upacara di pura), perayaan keluarga, atau sebagai sesajen dalam persembahan kepada para dewa.Nama “cubir” sendiri berasal dari bahasa lokal yang memiliki arti “kecil” atau “sederhana.” Hal ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Bali yang menghargai kesederhanaan dan harmoni dalam kehidupan mereka. Kue ini juga melambangkan rasa syukur atas hasil bumi, karena bahan-bahannya berasal dari alam, seperti gula merah dari pohon kelapa dan tepung beras dari hasil panen.
Proses Pembuatan Kue Cubir
Meskipun terlihat sederhana, pembuatan kue cubir membutuhkan ketelitian dan kesabaran agar menghasilkan rasa dan tekstur yang sempurna. Berikut adalah proses umum dalam pembuatan kue cubir:
1. Bahan-Bahan Utama
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue cubir meliputi:
- Tepung Beras: Sebagai bahan dasar yang memberikan tekstur kenyal pada kue.
- Santan: Santan kental dari kelapa segar memberikan rasa gurih yang khas.
- Gula Merah: Memberikan rasa manis alami sekaligus warna kecoklatan yang menjadi ciri khas kue cubir.
- Daun Pandan: Digunakan untuk memberikan aroma harum alami.
- Sedikit Garam: Untuk menyeimbangkan rasa.
2. Proses Pembuatan
- Membuat Sirup Gula Merah: Gula merah dicairkan terlebih dahulu bersama daun pandan hingga menjadi sirup manis. Sirup ini kemudian disaring untuk memastikan tidak ada kotoran yang tertinggal.
- Mencampur Adonan: Tepung beras dicampur dengan santan dan sirup gula merah secara perlahan hingga membentuk adonan yang kental. Campuran ini diaduk terus-menerus agar tidak menggumpal.
- Memasak Adonan: Adonan dimasak di atas api kecil sambil diaduk hingga matang dan teksturnya menjadi kenyal.
- Membentuk Kue: Setelah matang, adonan didinginkan dan dibentuk menjadi potongan kecil sesuai selera.
3. Penyajian
Kue cubir biasanya disajikan dalam piring kecil atau dibungkus dengan daun pisang untuk memberikan kesan tradisional. Beberapa penjual di pasar tradisional juga menambahkan kelapa parut di atas kue cubir untuk memberikan tambahan rasa gurih.
Kue Cubir Dalam Wisata Kuliner Bali
Bagi wisatawan yang ingin merasakan keaslian kuliner Bali, kue cubir adalah pilihan yang sempurna. Kue ini tidak hanya menawarkan rasa manis yang lezat, tetapi juga memberikan pengalaman budaya yang mendalam. Anda dapat menemukan kue cubir di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Sukawati, Pasar Badung, atau di pedagang kaki lima yang menjual jajanan khas Bali.Kue cubir juga sering muncul di acara-acara kuliner yang diadakan di Bali, seperti festival makanan tradisional atau pameran budaya. Di tempat-tempat ini, wisatawan tidak hanya dapat mencicipi kue cubir, tetapi juga melihat langsung proses pembuatannya, yang sering kali dilakukan secara tradisional.
Mengapa Kue Cubir Wajib Dicoba?
Ada banyak alasan mengapa kue cubir layak untuk masuk dalam daftar jajanan yang harus dicoba saat Anda berada di Bali:
- Rasa Autentik: Kue cubir menawarkan rasa tradisional yang sulit ditemukan di jajanan modern. Kombinasi manis legit dari gula merah dan gurihnya santan menciptakan harmoni rasa yang memikat.
- Harga Terjangkau: Meskipun memiliki cita rasa yang istimewa, kue cubir dijual dengan harga yang sangat terjangkau, menjadikannya pilihan camilan yang ramah di kantong.
- Pengalaman Budaya: Mencicipi kue cubir tidak hanya soal menikmati makanan, tetapi juga menyelami budaya dan tradisi Bali yang kaya akan nilai spiritual.
- Cocok untuk Semua Usia: Dengan tekstur yang lembut dan rasa manis yang pas, kue cubir dapat dinikmati oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.